Monday, March 8, 2010

BAHASA INDONESIA DALAM TULISAN ILMIAH

NAMA : ERIKA

NPM : 20208449

KELAS : 2EB13

BAHASA INDONESIA DALAM TULISAN ILMIAH

Bahasa Indonesia dalam tulisan ilmiah mempunyai fungsi yang sangat penting, karena bahasa merupakan media pengungkap gagasan penulis. Bahasa yang digunakan dalam tulisan ilmiah adalah bahasa Indonesia ilmiah. Bahasa Indonesia yang digunakan didalam tulisan ilmiah ternyata tidak selalu baku dan benar, banyak kesalahan sering muncul dalam tulisan ilmiah.

Bahasa Tulis Ilmiah

Bahasa tulis ilmiah merupakan perpaduan ragam bahasa tulis

dan ragam bahasa ilmiah.

Ciri Ragam Bahasa Tulis :

(1) Kosa kata yang digunakan dipilih secara cermat,

(2) Pembentukan kata dilakukan secara sempurna,

(3) Kalimat dibentuk dengan struktur yang lengkap, dan

(4) Paragraf dikembangkan secara lengkap dan padu.

Ciri Ragam Bahasa Ilmiah :

CENDEKIA, LUGAS, JELAS, FORMAL, OBYEKTIF, KONSISTEN,

BERTOLAK DARI GAGASAN, SERTA RINGKAS DAN PADAT.

Cendekia

Bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama, sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima secara tepat oleh pembaca.

Contoh-1 :

Infeksi cendawan pembentuk mikoriza (CPM) akan

mempengaruhi serapan hara fosfor oleh tanaman

inang melalui akar terutama tanaman yang

tumbuh pada tanah yang kekurangan fosfor

yang dimungkinkan oleh adanya hifa eksternal.

Contoh-2 :

Infeksi cendawan pembentuk mikoriza (CPM) pada akar

tanaman inang akan meningkatkan serapan hara fosfor melalui

hifa eksternalnya.

Kalimat pada contoh-2 secara jelas mampu menunjukkan

hubungan sebab-akibat, tetapi tidak terungkap jelas pada

contoh-1.

Contoh-3 : penyimpulan, pemaparan, pembuatan, dan

pembahasan.

Contoh-4 : simpulan, paparan, buatan, dan bahasan

Kata pada contoh-3 menunjukkan suatu proses, sedangkan pada

contoh-4 menunjukkan suatu hasil. Bahasa Indonesia dalam

tulisan ilmiah, dapat menggunakan kedua bentuk kata pada

contoh-3 dan contoh-4

Contoh-5 :

Virus pada tanaman Tembakau karena sulit dikendalikan , maka

harus dilakukan pengawasan sejak dalam pembibitan.

Contoh-6 :

Virus pada tanaman Tembakau sulit dikendalikan, maka harus

dilakukan pengawasan sejak dalam pembibitan.

Contoh-9 :

Peneliti mikoriza terdiri dosen berbagai bidang ilmu.

Contoh-10 :

Peneliti mikoriza terdiri atas dosen berbagai bidang ilmu.

Lugas

Paparan bahasa yang lugas akan menghindari kesalah-pahaman dan kesalahan menafsirkan isi kalimat dapat dihindarkan.

Penulisan yang bernada sastra perlu dihindari.

Contoh-11 :

Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang tidak dapat dikatakan

ringan sehingga kemampuan berfikirnya menjadi berada di

awing-awang.

Contoh-12 :

Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang berat sehingga

kemampuan berfikirnya menjadi menurun.

Jelas

Gagasan akan mudah dipahami apabila (1) dituangkan dalam bahasa yang jelas dan (2) hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas. Kalimat yang tidak jelas, umumnya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang.

Contoh-13 :

Struktur cendawan pembentuk mikoriza (CPM) pada apikal akar berbentuk bebas dan berpengaruh tidak langsung terhadap kapasitas serapan hara oleh akar, misalnya dalam kompetisi dalam memanfaatkan karbohidrat, karena cendawan pembentuk mikorisa sangat tergantung kepada kandungan karbon tanaman inang sebagai sumber energinya serta kapasitas dan mekanisme CPM dalam menyerap hara hanya akan dievaluasi dari asosiasinya dengan tanaman inang.

Contoh-14 :

Struktur Cendawan pembentuk Mikoriza (CPM) pada apikal akar berbentuk bebas dan berpengaruh tidak langsung terhadap kapasitas serapan hara oleh akar, misalnya dalam kompetisi dalam memanfaatkan karbohidrat. Cendawan pembentuk mikorisa sangat tergantung kepada kandungan karbon tanaman inang sebagai sumber energinya. Kapasitas dan mekanisme CPM dalam menyerap hara hanya akan dievaluasi dari asosiasinya dengan tanaman inang.

Formal

Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada lapis kosa kata, bentukan kata, dan kalimat.

Contoh-15 :

Kata Formal : Kata Non-formal :

Wanita Cewek

Daripada Ketimbang

Hanya Cuma

Membuat Bikin

Dipikirkan Dipikirin

Bagaimana Gimana

Matahari Mentari

Tulisan ilmiah termasuk katagori paparan yang bersifat teknis.

Contoh-16 :

Kata Ilmiah Teknis : Kata Ilmiah Populer :

Modern Maju

Alibi Alasan

Argumen Bukti

Informasi Keterangan

Sinopsis Ringkasan

Urine Air

Bentukan kata yang formal adalah bentukan kata yang

lengkap dan utuh sesuai dengan aturan pembentukan

kata dalam bahasa Indonesia.

Contoh-17 :

Bentukan Kata bernada Formal dan Bentukan Kata bernada Non-formal :

Menulis Nulis

mendengarkan Dengarkan

Mencuci Nyuci

Bagaimana Gimana

Mendapat Dapat

Tertabrak Ketabrak

Pengesahan Legalisir

Kalimat formal dalam tulisan ilmiah dicirikan oleh (1)

kelengkapan unsur wajib (subyek dan predikat), (2) ketepatan

penggunaan kata fungsi atau kata tugas, (3) kebernalaran isi,

dan (4) tampilan esei formal. Sebuah kalimat dalam tulisan

ilmiah setidak-tidaknya memiliki subyek dan predikat.

Contoh-18 :

Apabila tanaman kekurangan unsur nitrogen, maka tanaman

tersebut akan mengalami khlorosis.

Contoh-19 :

Tanaman yang kekurangan unsur nitrogen akan mengalami

khlorosis.

Obyektif

Sifat obyektif tidak cukup dengan hanya menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak, tetapi juga diwujudkan dalam penggunaan kata.

Contoh-26 :

Daun tanaman kedelai yang mengalami khlorosis kiranya

disebabkan oleh kekurangan unsur nitrogen.

Contoh-27 :

Daun tanaman kedelai yang mengalami khlorosis disebabkan

oleh kekurangan unsur nitrogen.

Kata yang menunjukkan sikap ekstrem dapat memberi kesan

subyektif dan emosional. Kata seperti harus, wajib, tidak

mungkin tidak, pasti, selalu perlu dihindari. Contoh-28 bersifat

subyektif dan emosional, berbeda dengan contoh-29.

Contoh-28 :

Mahasiswa baru wajib mengikuti program pengenalan program

studi di fakultasnya masing-masing.

Contoh-29 :

Mahasiswa baru mengikuti program pengenalan program studi

di fakultasnya masing-masing.

Contoh-33 :

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa hifa cendawan pembentuk mikoriza yang berasosiasi dengan akar tanaman mampu membantu tanaman untuk menyerap unsur hara fosfor dan nitrogen. Orientasi pelaku yang bukan penulis yang tidak berorientasi pada gagasan juga perlu dihindari.

Contoh-34 :

Para dosen mengetahui dengan baik bahwa kurikulum sangat

penting dalam meningkatkan mutu pendidikan di perguruan

tinggi.

Contoh-35 :

Kurikulum sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan

di perguruan tinggi.

Contoh-36 :

Siswono Yudo Husodo (2001) menyatakan bahwa pada tahun

2000 Indonesia mengimpor kedelai sebanyak 1,3 juta ton atau

senilai US$305,882,353.

Ringkas dan Padat

Ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan unsur-unsur bahasa. Karena itu, jika gagasan yang terungkap sudah memadai dengan

unsur bahasa yang terbatas tanpa pemborosan, ciri kepadatan sudah terpenuhi

Contoh-33 :

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa hifa cendawan pembentuk

mikoriza yang berasosiasi dengan akar tanaman mampu

membantu tanaman untuk menyerap unsur hara fosfor dan

nitrogen.

Orientasi pelaku yang bukan penulis yang tidak berorientasi

pada gagasan juga perlu dihindari.

Contoh-34 :

Para dosen mengetahui dengan baik bahwa kurikulum sangat

penting dalam meningkatkan mutu pendidikan di perguruan

tinggi.

Contoh-35 :

Kurikulum sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan

di perguruan tinggi.

Contoh-36 :

Siswono Yudo Husodo (2001) menyatakan bahwa pada tahun

2000 Indonesia mengimpor kedelai sebanyak 1,3 juta ton atau

senilai US$305,882,353.

Ringkas dan Padat

Ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang

diungkapkan dengan unsur-unsur bahasa. Karena itu,

jika gagasan yang terungkap sudah memadai dengan

unsur bahasa yang terbatas tanpa pemborosan,

ciri kepadatan sudah terpenuhi

Contoh-37 :

Tri dharma perguruan tinggi menjadi ukuran kinerja setiap

sivitas akademika.

Contoh-38 :

Tri dharma perguruan tinggi sebagaimana yang tersebut pada

Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem

Pendidikan Tinggi menjadi ukuran kinerja dan

prosedur standar setiap sivitas akademika.

Keringkasan dan kepadatan penggunaan bahasa tulis ilmiah

juga ditandai dengan tidak adanya kalimat atau paragraf

yang berlebihan dalam tulisan ilmiah.

Contoh-39 :

Berdasarkan hasil analisis biji tanaman di Laboratorium

Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember bahwa biji

kedelai tidak mengandung genetic modified organism (GMO).

Dengan demikian, tidak menyalahi aturan tentang uji coba

produk berbahan baku kedelai. Artinya, produk olahan

berbahan baku kedelai aman bagi kesehatan manusia.

Isu negatif yang selama ini berkembang bahwa

kedelai mengandung GMO adalah tidak benar.

Contoh-40 :

Hasil analisis biji tanaman di Laboratorium Agronomi Fakultas

Pertanian Universitas Jember bahwa biji kedelai tidak

mengandung genetic modified organism (GMO). Isu negatif yang

selama ini berkembang bahwa kedelai mengandung GMO adalah

tidak benar.

Kesalahan Umum Pemakaian Bahasa Indonesia

dalam Tulisan Ilmiah

Kesalahan pemakaian bahasa Indonesia dalam tulisan

ilmiah pada umumnya berkaitan dengan (1) kesalahan penalaran,

(2) kerancuan, (3) pemborosan, (4) ketidaklengkapan kalimat,

(5) kesalahan kalimat pasif, (6) kesalahan ejaan, dan

(7) kesalahan pengembangan paragraf.

Kesalahan Penalaran

Kesalahan penalaran yang umum terjadi dapat dibedakan

menjadi dua, yaitu kesalahan penalaran intra-kalimat

dan antar-kalimat.

Contoh-41 :

Kegiatan penelitian di bidang ilmu hortikultur akan

meningkatkan kesadaran mahasiswa akan

pentingnya persatuan dan kesatuan.

Contoh-42 :

Penelitian di bidang ilmu hortikultur akan meningkatkan

kreativitas mahasiswa di bidang pertanian

Kerancuan

Kerancuan terjadi karena penerapan dua kaidah atau lebih.

Kerancuan dapat dipilah atas kerancuan bentukan kata

dan kerancuan kalimat.

Contoh-43 :

Memperlihatkan 􀃎 dari melihatkan dan memperlihat

Memperdengarkan 􀃎 dari mendengarkan dan memperdengar

Memperdebatkan 􀃎 dari memperdebat dan mendebatkan

Memperjadikan 􀃎 dari menjadikan dan memperjadi

Memperlebarkan 􀃎 dari melebarkan dan memperlebar

Mempertinggikan 􀃎 dari mempertinggi dan meninggikan

dan lain sebagainya 􀃎 dari dan lain-lain serta dan sebagainya

Contoh-44 :

Penelitian yang dilakukan telah dibahas efektivitas Rhizobium

terhadap serapan nitrogen oleh tanaman kedelai.

Contoh-45 :

Penelitian yang dilakukan membahas efektivitas Rhizobium

terhadap serapan nitrogen oleh tanaman kedelai.

Kerancuan kalimat juga sering terjadi pada redaksi

perujukan. Penulis sering bingung terhadap redaksi rujukan

yang berpola menurut ….. .]

Contoh-46 :

Menurut Sarwanto (1999) menyatakan bahwa kenaikkan

konsumsi kedelai Indonesia mencapai 9,4% per tahun,

sedangkan laju kenaikkan produksi kedelai hanya

6,2% per tahun.

Contoh-47 :

Sarwanto (1999) menyatakan bahwa kenaikkan konsumsi

kedelai Indonesia mencapai 9,4% per tahun, sedangkan

laju kenaikkan produksi kedelai hanya 6,2% per tahun.

atau

Konsumsi kedelai Indonesia naik 9,4% per tahun, sedangkan

laju kenaikkan produksi kedelai hanya 6,2% per tahun

(Sarwanto, 1999).

Pemborosan

Pemborosan terjadi apabila terdapat unsur yang

tidak berguna dalam penggunaan bahasa.

Contoh-48 :

Parameter percobaan yang digunakan untuk menjawab hipotesis

penelitian yang terdapat dalam penelitian yang dilakukan terdiri

dari dua parameter, yaitu parameter utama dan parameter

penunjang.

Contoh-49 :

Parameter percobaan dibedakan menjadi dua, yaitu parameter

utama dan parameter penunjang.

Contoh-51 :

Nasoetion (1993) dalam makalahnya yang berjudul Berkata

benar itu Baik, Berkata Arif itu Lebih Baik Lagi menyatakan bahwa

pedoman kerja bagi dosen diantaranya adalah bekerja dengan

jujur dan tidak menukangi data.

Contoh-52 :

Nasoetion (1993) menyatakan bahwa pedoman kerja bagi dosen

diantaranya adalah bekerja dengan jujur dan tidak menukangi

data.

Ketidaklengkapan Kalimat

Sebuah kalimat dikatakan lengkap apabila setidak-tidaknya

mempunyai pokok (subyek) dan penjelas (predikat).

Contoh-53 :

Penelitian yang dilakukan menghasilkan teknologi baru tentang

sistem pertanian organik.

Contoh-54 :

Nitrogen pada pupuk urea yang dipergunakan untuk memupuk

tanaman Jagung di sawah dan pada pupuk organik bokhasi, yang

akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman juga

meningkatkan populasi mikroorganisme tanah.

Kesalahan Kalimat Pasif

Kesalahan pembentukan kalimat pasif yang sering dilakukan oleh penulis karya tulis ilmiah adalah kesalahan pembentukan kalimat pasif yang berasal dari kalimat aktif intransitif.

Contoh-55 :

Berbagai kesalahan departemen teknis dalam kuartal pertama tahun 2001 berhasil diungkap melalui pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan. Pertanyaan yang dapat diajukan adalah siapa yang berhasil ? Benarkah yang berhasil adalah berbagai kesalahan

departemen teknis ?

Contoh-56 :

Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan berhasil

mengungkap berbagai kesalahan departemen teknis dalam

kuartal pertama tahun 2001.

Kesalahan Ejaan

Bahasa Indonesia telah mempunyai kaidah penulisan (ejaan) yang telah dibakukan, yaitu Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau lebih dikenal dengan istilah EYD. Kaidah ejaan tersebut tertuang dalam buku : Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Republik Indonesia Nomor : 0543a/U/1987).

Kesalahan penulisan ejaan yang sering dilakukan oleh penulis, diantaranya :

Pemisahan kata yang tidak dapat berdiri sendiri :

Contoh-57 :

Salah : Benar :

Pasca Sarjana Pascasarjana

Pasca Panen Pascapanen

Usaha Tani Usahatani

Gabungan kata yang mungkin menimbulkan salah

penafsiran :

Contoh-58 :

Salah Penafsiran : Benar :

Alat pandang dengar Alat pandang-dengar

Bersama anak isteri Bersama an

No comments:

Post a Comment