NAMA : ERIKA
NPM : 20208449
KELAS : 2EB13
BAHASA INDONESIA DALAM TULISAN ILMIAH
Bahasa Indonesia dalam tulisan ilmiah mempunyai fungsi yang sangat penting, karena bahasa merupakan media pengungkap gagasan penulis. Bahasa yang digunakan dalam tulisan ilmiah adalah bahasa Indonesia ilmiah. Bahasa Indonesia yang digunakan didalam tulisan ilmiah ternyata tidak selalu baku dan benar, banyak kesalahan sering muncul dalam tulisan ilmiah.
Bahasa Tulis Ilmiah
Bahasa tulis ilmiah merupakan perpaduan ragam bahasa tulis
dan ragam bahasa ilmiah.
Ciri Ragam Bahasa Tulis :
(1) Kosa kata yang digunakan dipilih secara cermat,
(2) Pembentukan kata dilakukan secara sempurna,
(3) Kalimat dibentuk dengan struktur yang lengkap, dan
(4) Paragraf dikembangkan secara lengkap dan padu.
Ciri Ragam Bahasa Ilmiah :
CENDEKIA, LUGAS, JELAS, FORMAL, OBYEKTIF, KONSISTEN,
BERTOLAK DARI GAGASAN, SERTA RINGKAS DAN PADAT.
Cendekia
Bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama, sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima secara tepat oleh pembaca.
Contoh-1 :
Infeksi cendawan pembentuk mikoriza (CPM) akan
mempengaruhi serapan hara fosfor oleh tanaman
inang melalui akar terutama tanaman yang
tumbuh pada tanah yang kekurangan fosfor
yang dimungkinkan oleh adanya hifa eksternal.
Contoh-2 :
Infeksi cendawan pembentuk mikoriza (CPM) pada akar
tanaman inang akan meningkatkan serapan hara fosfor melalui
hifa eksternalnya.
Kalimat pada contoh-2 secara jelas mampu menunjukkan
hubungan sebab-akibat, tetapi tidak terungkap jelas pada
contoh-1.
Contoh-3 : penyimpulan, pemaparan, pembuatan, dan
pembahasan.
Contoh-4 : simpulan, paparan, buatan, dan bahasan
Kata pada contoh-3 menunjukkan suatu proses, sedangkan pada
contoh-4 menunjukkan suatu hasil. Bahasa Indonesia dalam
tulisan ilmiah, dapat menggunakan kedua bentuk kata pada
contoh-3 dan contoh-4
Contoh-5 :
Virus pada tanaman Tembakau karena sulit dikendalikan , maka
harus dilakukan pengawasan sejak dalam pembibitan.
Contoh-6 :
Virus pada tanaman Tembakau sulit dikendalikan, maka harus
dilakukan pengawasan sejak dalam pembibitan.
Contoh-9 :
Peneliti mikoriza terdiri dosen berbagai bidang ilmu.
Contoh-10 :
Peneliti mikoriza terdiri atas dosen berbagai bidang ilmu.
Lugas
Paparan bahasa yang lugas akan menghindari kesalah-pahaman dan kesalahan menafsirkan isi kalimat dapat dihindarkan.
Penulisan yang bernada sastra perlu dihindari.
Contoh-11 :
Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang tidak dapat dikatakan
ringan sehingga kemampuan berfikirnya menjadi berada di
awing-awang.
Contoh-12 :
Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang berat sehingga
kemampuan berfikirnya menjadi menurun.
Jelas
Gagasan akan mudah dipahami apabila (1) dituangkan dalam bahasa yang jelas dan (2) hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas. Kalimat yang tidak jelas, umumnya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang.
Contoh-13 :
Struktur cendawan pembentuk mikoriza (CPM) pada apikal akar berbentuk bebas dan berpengaruh tidak langsung terhadap kapasitas serapan hara oleh akar, misalnya dalam kompetisi dalam memanfaatkan karbohidrat, karena cendawan pembentuk mikorisa sangat tergantung kepada kandungan karbon tanaman inang sebagai sumber energinya serta kapasitas dan mekanisme CPM dalam menyerap hara hanya akan dievaluasi dari asosiasinya dengan tanaman inang.
Contoh-14 :
Struktur Cendawan pembentuk Mikoriza (CPM) pada apikal akar berbentuk bebas dan berpengaruh tidak langsung terhadap kapasitas serapan hara oleh akar, misalnya dalam kompetisi dalam memanfaatkan karbohidrat. Cendawan pembentuk mikorisa sangat tergantung kepada kandungan karbon tanaman inang sebagai sumber energinya. Kapasitas dan mekanisme CPM dalam menyerap hara hanya akan dievaluasi dari asosiasinya dengan tanaman inang.
Formal
Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada lapis kosa kata, bentukan kata, dan kalimat.
Contoh-15 :
Kata Formal : Kata Non-formal :
Wanita Cewek
Daripada Ketimbang
Hanya Cuma
Membuat Bikin
Dipikirkan Dipikirin
Bagaimana Gimana
Matahari Mentari
Tulisan ilmiah termasuk katagori paparan yang bersifat teknis.
Contoh-16 :
Kata Ilmiah Teknis : Kata Ilmiah Populer :
Modern Maju
Alibi Alasan
Argumen Bukti
Informasi Keterangan
Sinopsis Ringkasan
Urine Air
Bentukan kata yang formal adalah bentukan kata yang
lengkap dan utuh sesuai dengan aturan pembentukan
kata dalam bahasa Indonesia.
Contoh-17 :
Bentukan Kata bernada Formal dan Bentukan Kata bernada Non-formal :
Menulis Nulis
mendengarkan Dengarkan
Mencuci Nyuci
Bagaimana Gimana
Mendapat Dapat
Tertabrak Ketabrak
Pengesahan Legalisir
Kalimat formal dalam tulisan ilmiah dicirikan oleh (1)
kelengkapan unsur wajib (subyek dan predikat), (2) ketepatan
penggunaan kata fungsi atau kata tugas, (3) kebernalaran isi,
dan (4) tampilan esei formal. Sebuah kalimat dalam tulisan
ilmiah setidak-tidaknya memiliki subyek dan predikat.
Contoh-18 :
Apabila tanaman kekurangan unsur nitrogen, maka tanaman
tersebut akan mengalami khlorosis.
Contoh-19 :
Tanaman yang kekurangan unsur nitrogen akan mengalami
khlorosis.
Obyektif
Sifat obyektif tidak cukup dengan hanya menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak, tetapi juga diwujudkan dalam penggunaan kata.
Contoh-26 :
Daun tanaman kedelai yang mengalami khlorosis kiranya
disebabkan oleh kekurangan unsur nitrogen.
Contoh-27 :
Daun tanaman kedelai yang mengalami khlorosis disebabkan
oleh kekurangan unsur nitrogen.
Kata yang menunjukkan sikap ekstrem dapat memberi kesan
subyektif dan emosional. Kata seperti harus, wajib, tidak
mungkin tidak, pasti, selalu perlu dihindari. Contoh-28 bersifat
subyektif dan emosional, berbeda dengan contoh-29.
Contoh-28 :
Mahasiswa baru wajib mengikuti program pengenalan program
studi di fakultasnya masing-masing.
Contoh-29 :
Mahasiswa baru mengikuti program pengenalan program studi
di fakultasnya masing-masing.
Contoh-33 :
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa hifa cendawan pembentuk mikoriza yang berasosiasi dengan akar tanaman mampu membantu tanaman untuk menyerap unsur hara fosfor dan nitrogen. Orientasi pelaku yang bukan penulis yang tidak berorientasi pada gagasan juga perlu dihindari.
Contoh-34 :
Para dosen mengetahui dengan baik bahwa kurikulum sangat
penting dalam meningkatkan mutu pendidikan di perguruan
tinggi.
Contoh-35 :
Kurikulum sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan
di perguruan tinggi.
Contoh-36 :
Siswono Yudo Husodo (2001) menyatakan bahwa pada tahun
2000 Indonesia mengimpor kedelai sebanyak 1,3 juta ton atau
senilai US$305,882,353.
Ringkas dan Padat
Ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan unsur-unsur bahasa. Karena itu, jika gagasan yang terungkap sudah memadai dengan
unsur bahasa yang terbatas tanpa pemborosan, ciri kepadatan sudah terpenuhi
Contoh-33 :
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa hifa cendawan pembentuk
mikoriza yang berasosiasi dengan akar tanaman mampu
membantu tanaman untuk menyerap unsur hara fosfor dan
nitrogen.
Orientasi pelaku yang bukan penulis yang tidak berorientasi
pada gagasan juga perlu dihindari.
Contoh-34 :
Para dosen mengetahui dengan baik bahwa kurikulum sangat
penting dalam meningkatkan mutu pendidikan di perguruan
tinggi.
Contoh-35 :
Kurikulum sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan
di perguruan tinggi.
Contoh-36 :
Siswono Yudo Husodo (2001) menyatakan bahwa pada tahun
2000 Indonesia mengimpor kedelai sebanyak 1,3 juta ton atau
senilai US$305,882,353.
Ringkas dan Padat
Ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang
diungkapkan dengan unsur-unsur bahasa. Karena itu,
jika gagasan yang terungkap sudah memadai dengan
unsur bahasa yang terbatas tanpa pemborosan,
ciri kepadatan sudah terpenuhi
Contoh-37 :
Tri dharma perguruan tinggi menjadi ukuran kinerja setiap
sivitas akademika.
Contoh-38 :
Tri dharma perguruan tinggi sebagaimana yang tersebut pada
Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Tinggi menjadi ukuran kinerja dan
prosedur standar setiap sivitas akademika.
Keringkasan dan kepadatan penggunaan bahasa tulis ilmiah
juga ditandai dengan tidak adanya kalimat atau paragraf
yang berlebihan dalam tulisan ilmiah.
Contoh-39 :
Berdasarkan hasil analisis biji tanaman di Laboratorium
Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember bahwa biji
kedelai tidak mengandung genetic modified organism (GMO).
Dengan demikian, tidak menyalahi aturan tentang uji coba
produk berbahan baku kedelai. Artinya, produk olahan
berbahan baku kedelai aman bagi kesehatan manusia.
Isu negatif yang selama ini berkembang bahwa
kedelai mengandung GMO adalah tidak benar.
Contoh-40 :
Hasil analisis biji tanaman di Laboratorium Agronomi Fakultas
Pertanian Universitas Jember bahwa biji kedelai tidak
mengandung genetic modified organism (GMO). Isu negatif yang
selama ini berkembang bahwa kedelai mengandung GMO adalah
tidak benar.
Kesalahan Umum Pemakaian Bahasa Indonesia
dalam Tulisan Ilmiah
Kesalahan pemakaian bahasa Indonesia dalam tulisan
ilmiah pada umumnya berkaitan dengan (1) kesalahan penalaran,
(2) kerancuan, (3) pemborosan, (4) ketidaklengkapan kalimat,
(5) kesalahan kalimat pasif, (6) kesalahan ejaan, dan
(7) kesalahan pengembangan paragraf.
Kesalahan Penalaran
Kesalahan penalaran yang umum terjadi dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu kesalahan penalaran intra-kalimat
dan antar-kalimat.
Contoh-41 :
Kegiatan penelitian di bidang ilmu hortikultur akan
meningkatkan kesadaran mahasiswa akan
pentingnya persatuan dan kesatuan.
Contoh-42 :
Penelitian di bidang ilmu hortikultur akan meningkatkan
kreativitas mahasiswa di bidang pertanian
Kerancuan
Kerancuan terjadi karena penerapan dua kaidah atau lebih.
Kerancuan dapat dipilah atas kerancuan bentukan kata
dan kerancuan kalimat.
Contoh-43 :
Memperlihatkan dari melihatkan dan memperlihat
Memperdengarkan dari mendengarkan dan memperdengar
Memperdebatkan dari memperdebat dan mendebatkan
Memperjadikan dari menjadikan dan memperjadi
Memperlebarkan dari melebarkan dan memperlebar
Mempertinggikan dari mempertinggi dan meninggikan
dan lain sebagainya dari dan lain-lain serta dan sebagainya
Contoh-44 :
Penelitian yang dilakukan telah dibahas efektivitas Rhizobium
terhadap serapan nitrogen oleh tanaman kedelai.
Contoh-45 :
Penelitian yang dilakukan membahas efektivitas Rhizobium
terhadap serapan nitrogen oleh tanaman kedelai.
Kerancuan kalimat juga sering terjadi pada redaksi
perujukan. Penulis sering bingung terhadap redaksi rujukan
yang berpola menurut ….. .]
Contoh-46 :
Menurut Sarwanto (1999) menyatakan bahwa kenaikkan
konsumsi kedelai Indonesia mencapai 9,4% per tahun,
sedangkan laju kenaikkan produksi kedelai hanya
6,2% per tahun.
Contoh-47 :
Sarwanto (1999) menyatakan bahwa kenaikkan konsumsi
kedelai Indonesia mencapai 9,4% per tahun, sedangkan
laju kenaikkan produksi kedelai hanya 6,2% per tahun.
atau
Konsumsi kedelai Indonesia naik 9,4% per tahun, sedangkan
laju kenaikkan produksi kedelai hanya 6,2% per tahun
(Sarwanto, 1999).
Pemborosan
Pemborosan terjadi apabila terdapat unsur yang
tidak berguna dalam penggunaan bahasa.
Contoh-48 :
Parameter percobaan yang digunakan untuk menjawab hipotesis
penelitian yang terdapat dalam penelitian yang dilakukan terdiri
dari dua parameter, yaitu parameter utama dan parameter
penunjang.
Contoh-49 :
Parameter percobaan dibedakan menjadi dua, yaitu parameter
utama dan parameter penunjang.
Contoh-51 :
Nasoetion (1993) dalam makalahnya yang berjudul Berkata
benar itu Baik, Berkata Arif itu Lebih Baik Lagi menyatakan bahwa
pedoman kerja bagi dosen diantaranya adalah bekerja dengan
jujur dan tidak menukangi data.
Contoh-52 :
Nasoetion (1993) menyatakan bahwa pedoman kerja bagi dosen
diantaranya adalah bekerja dengan jujur dan tidak menukangi
data.
Ketidaklengkapan Kalimat
Sebuah kalimat dikatakan lengkap apabila setidak-tidaknya
mempunyai pokok (subyek) dan penjelas (predikat).
Contoh-53 :
Penelitian yang dilakukan menghasilkan teknologi baru tentang
sistem pertanian organik.
Contoh-54 :
Nitrogen pada pupuk urea yang dipergunakan untuk memupuk
tanaman Jagung di sawah dan pada pupuk organik bokhasi, yang
akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman juga
meningkatkan populasi mikroorganisme tanah.
Kesalahan Kalimat Pasif
Kesalahan pembentukan kalimat pasif yang sering dilakukan oleh penulis karya tulis ilmiah adalah kesalahan pembentukan kalimat pasif yang berasal dari kalimat aktif intransitif.
Contoh-55 :
Berbagai kesalahan departemen teknis dalam kuartal pertama tahun 2001 berhasil diungkap melalui pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan. Pertanyaan yang dapat diajukan adalah siapa yang berhasil ? Benarkah yang berhasil adalah berbagai kesalahan
departemen teknis ?
Contoh-56 :
Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan berhasil
mengungkap berbagai kesalahan departemen teknis dalam
kuartal pertama tahun 2001.
Kesalahan Ejaan
Bahasa Indonesia telah mempunyai kaidah penulisan (ejaan) yang telah dibakukan, yaitu Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau lebih dikenal dengan istilah EYD. Kaidah ejaan tersebut tertuang dalam buku : Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Republik Indonesia Nomor : 0543a/U/1987).
Kesalahan penulisan ejaan yang sering dilakukan oleh penulis, diantaranya :
Pemisahan kata yang tidak dapat berdiri sendiri :
Contoh-57 :
Salah : Benar :
Pasca Sarjana Pascasarjana
Pasca Panen Pascapanen
Usaha Tani Usahatani
Gabungan kata yang mungkin menimbulkan salah
penafsiran :
Contoh-58 :
Salah Penafsiran : Benar :
Alat pandang dengar Alat pandang-dengar
Bersama anak isteri Bersama an
No comments:
Post a Comment