Nama : Erika
Npm : 20208449
Kelas : 4eb13
Neraca
Pembayaran
Surplus
/ Defisit Neraca Perdagangan Barang
Surplus neraca perdagangan barang pada Tw. I-2012
turun menjadi USD3,5 miliar dari sebelumnya USD6,4 miliar. Berkurangnya surplus
neraca perdagangan barang tersebut akibat surplus neraca perdagangan nonmigas
yang lebih kecil dan deficit neraca perdagangan migas yang membesar. Surplus
neraca perdagangan nonmigas pada triwulan laporan menyusut karena penurunan
ekspor yang lebih dalam dibanding penurunan impor. Ekspor nonmigas pada
triwulan laporan turun 6,6% (q.t.q) akibat permintaan eksternal yang belum
pulih dan turunnya harga komoditas nonmigas, sementara impor nonmigas (f.o.b)
hanya turun 2,1% (q.t.q). Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya,
impor nonmigas (f.o.b) tumbuh 19,1% (y.o.y) sejalan dengan permintaan domestik
yang tetap tinggi, jauh lebih cepat dibanding ekspor nonmigas yang hanya tumbuh
sebesar 3,6% (y.o.y).
Grafik
Neraca Perdagangan Non Migas
Di sisi lain, defisit neraca perdagangan migas meningkat dari USD93 juta pada Tw. IV-2011 menjadi USD1,0 miliar terutama akibat melebarnya deficit neraca perdagangan minyak menjadi sebesar USD5,4 miliar. Bertambahnya defisit neraca perdagangan minyak tersebut dipicu oleh peningkatan impor minyak untuk memenuhi kebutuhan BBM domestik di saat ekspor minyak berkurang seiring menurunnya produksi minyak nasional. Sementara, surplus neraca perdagangan gas sedikit meningkat terutama karena pengaruh harga gas yang lebih tinggi.
Grafik
Neraca Perdagangan Migas
Kinerja neraca perdagangan barang juga dapat dilihat
berdasarkan pengelompokan lima jenis barang berikut: (1) barang dagangan umum,
(2) barang untuk diolah, (3) barang yang diperbaiki, (4) barang yang diperoleh
di pelabuhan oleh sarana pengangkut, dan (5) emas nonmoneter. Surplus neraca perdagangan
barang terutama disumbang oleh kelompok barang dagangan umum yang mencatat surplus
sebesar USD2,7 miliar pada triwulan laporan, lebih rendah disbanding periode
sebelumnya sebesar USD5,2 miliar. Sementara itu, kelompok barang yang
diperbaiki mencatat defisit di triwulan laporan sebesar USD252 juta.
Neraca
Perdagangan Barang menurut Pengelompokan BPM5